Jumat, 10 Oktober 2014

Filsafat & Ilmu Pengetahuan




Filsafat & Ilmu Pengetahuan
 


Sering kita mendengar kata filsafat & Ilmu Pengetahuan, tetapi apa sih filsafat dan ilmu pengetahuan itu.
Dalam kesehariannya manusia melakukan sesuatu kegiatan dengan proses atau cara. Pernahkan kita sadari mengapa burung bisa terbang, buah bisa jatuh dari pohonnya, dll. Mungkin bagi sebagian orang pertanyaan-pertanyaan tersebut tidaklah terlalu penting, tetapi pernahkah kita sadari bahwa dari pertanyaan pertanyaan itulah sebuah penemuan besar terjadi.
Sebagai contoh Wright bersaudara adalah seorang bersaudara asal inggris. Pada suatu hari ia sedang bermain di suatu tempat. Kemudian pada saat bermain dia melihat burung yang terbang di awan. Sepintas dia berfikir apa yang menyebabkan burung itu dapat terbang. Bisakah dirinya (manusia) melakukan hal yang serupa seperti burung yang dapat terbang?. Akhirnya mereka membuat suatu ide bagaimana mereka bisa terbang. Seandainya ada suatu alat yang serupa burung yang bisa membuat/membantu manusia terbang mungkin ini akan menjadi hebat. Sampai pada titik itulah manusia mulai mencari pembenaran atau solusi dari masalah yang dia temukan. Akhirnya berdasarkan pemikiran wright bersaudara munculan ide dimana pesawat dibuat. Proses berfikir itulah yang dinamakan filsafat. Dari cerita diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa;
Filsafat adalah proses berfikir yang dilakukan manusia dalam mencari sebuah solusi dari setiap permasalahan.

Pernahkah kita berfikir tentang bangunan pada periode zaman kuno, seperti piramida? Bagaimana mungkin sebuah bangunan yang hanya terbuat dati batu yang tertumpuk bisa berbentuk rumit seperti itu? Hal inilah yang kemudian  memancing para ilmuan dari zaman dahulu hingga sekarang untuk mencari tahu bagaimana sebuah piramida bisa terbentuk.
Dimulai dari ilmuan archimedes yang menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral.  Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke 12 untuk mengembangkan “Teorema Rolle“. Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke 12, Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.  Pada abad ke 14, Madhava menjelaskan kasus khusus dari.. deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.

Pada zaman modern, penemuan terjadi di Jepang oleh Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
 Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.
Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton menamakannya “The science of fluxions“.
Kalkulus kini digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus.

Proses yang dimulai dari melihat dan disertai rasa ingin yang sangat membuat ilmu kalkulus lahir. Berawal dari archimedes sampai isaac newton dan leibniz ilmu itu terus berkembang. Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa;
”Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia”.
Lahirnya ilmu pengetahuan selalu didasari atas kebutuhan, ketidakpuasan sehingga manusia selalu ingin mencari tahu apa solusi yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Ilmu pengetahuan dibagi atas 3 yaitu teori, hukum dan postulat. Teori sifatnya masih bisa terbantahkan tetapi hukum bersifat tidak bisa terbantahkan. Seperti contoh hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat berubah bentuk.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
filsafat ilmu pengetahuan adalah proses pemikiran manusia yang dilandasi atas ketidakpuasan atas apa yang terjadi sehingga melahirkan satu bentuk solusi atau kepastian berupa suatu ilmu pengetahuan.

Saran:
Semoga kita generasi muda dapat memahami konsep berfikir filosofi dari filsuf-filsuf diatas. Saya sangat berharap dikemudian hari ada pemecahan masalah-masalah besar seperti banjir dan macet yang menjadi permasalahan besar di negeri indonesia ini. Bukan tidak mungkin melalui pengembangan teori dan penemuan ilmu pengetahuan dari filsuf filsuf terdahulu permasalahan tersebut dapat diatasi.
Terima kasih!.