Sabtu, 29 November 2014

Identifikasi Permasalahan


3.1 Identifikasi Masalah
         Pengumpulan data diawali dengan memikirkan sebuah perusahaan yang tepat dan tidak terlalu sulit untuk mendapatkan data. Penentuan dan pemilihan perusahaan di batasi terhadap perusahaan yang berskala home industry namun sudah cukup teroganisir, dan akhirnya ditententukan sebuah perusahaan pembuatan spare part mobil yang terletak di bandung jawa barat. Langkah beriktunya adalah mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk pengambilan data karena lokasi pengambilan yang cukup jauh dan hanya memiliki 1 hari pengambilan data, maka dipersiapkan peralatan seperti memepersiapkan pertanyaan-pertanyaan, menyiapkan alat pengambilan gambar seperti kamera ponsel, jika persiapkan telah selesai maka dapat memulai melakukan pengambilan data serta pengamatan langsung dilapangan.
            Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai pemilik sekaligus pengawas perusahaan serta pegawai yang bekerja pada bagian produksi dan finishing dan mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai kecacatan produk. Pengamatan dilapangan dilakukan untuk mengamati proses pencetakan bahan baku menjadi karet penutup busi mobil kijang dan proses finishing yaitu proses pengguntingan karet yang telah dicetak. Apabila informasi yang telah didapatkan telah cukup maka dapat mengakhiri pengumpulan data dan dapat memulai pengolahan dat dengan menggunakan tools yang sudah ada.

3.2    Profil Perusahaan
         Perusahaan CV. Necis merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan spare part kendaraan bermotor dari karet. Perusahaan yang berlokasi di perumahan Gading Tutuka 1 Blok P no 4 RT 08 RW 13, Cingcing Soreang, Kabupaten bandung yang berdiri lebih dari 20 tahun. Perusahaan yang dikelola oleh Bapak Wawan dan Istrinya mengawali bisnis ini karena adanya motivasi bahwa mereka tidak boleh bergantung pada orang lain dan akhirnya karena keluarga dari istri pak wawan sudah menggeluti usaha pengolahan karet maka beliau mengikuti jejak keluarga dan membuka lapangan kerja baru. Perusahaan ini memiliki 3 orang karyawan.2 orang bertugas untuk mencetak karet dan 1 orang di bagian finishing. Perusahaan ini sudah memilki pelanggan tetap yang berasal dari berbagai toko penjual spare part mobil di Bandung. Perusahaan ini memiliki suplier tetap yaitu kaka dari istri pemilik perusahaan yang mempunyai kebun karet di garut jawa barat. Dalam 1 bulan perusahaan ini mampu menghasilkan lebih dari 4000 unit karet penutup busi mobil kijang dan lebih dari 5000 unit untuk produk karet yang lainnya seperti karet untuk transmisi gigi pada mobil, karet unutk pedal gas, dan masih banyak lagi. Pengendalian kualitas dilakukan oleh istri pemilik perusahaan yaitu ibu wawan yang mensortir produk mana yang layak dijual sedangkan bapak wawan bertugas untuk menjalin koneksi ke berbagai perusahaan.
3.3    Proses Pembuatan Produk Penutup Busi Mobil Kijang
         Pembuatan karet penutup busi mobil kijang dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan. Berikut adalah gambaran secara garis besar tahapan-tahapan tersebut dalam bentuk flowchart
         Pembuatan karet penutup busi mobil diawali dengan mengambil bahan baku karet yang masih berbentuk gulungan kemudian kemudian dipotong-potong hingga menjadi beberapa lembar.
Langkah berikutnya adalah mempersiapkan cetakan karet serta memanaskan mesin press yang menggunakan tenaga dari gas elpiji. Karet yang sudah terpotong menjadi beberapa lembar kemudian di tumpuk menjadi beberapa lembar untuk di masukan  kedalam cetakan
            Langkah berikutnya setelah bahan selesai disesuaikan dengan cetakan maka bahan ditutup oleh penutup cetakan kemudian dilakukan proses pengepressan menggunakan mesin press yang sudah dipanaskan terlebih dahulu selama 15 detik.
Proses pencetakan dilakukan secara manual oleh pak aep dengan memutar tuas hingga kedua bagian cetakan menyatu. Setelah 15 detik kemudian cetakan dibuka dan diambil isinya menggunakan alat pelepas karet.
Proses melepaskan karet merupakan proses yang tersulit karena pada proses ini jika tenaga kerja kurang berpengalaman maka karetnya akan susah dilepaskan dan akhirnya tidak layak jual.
3.4       Kesimpulan
            Kesimpulan dari makalah analisa pengendalian kualitas tentang produk karet penutup busi pada mobil kijang ini menjawab tujuan yang ada. Berikut kesimpulan yang telah dihasilkan:
1.      Jenis kecacatan pada produk karet penutup busi mobil kijang adalah cacat gelembung, cacat robek bagian kepala, cacat robek bagian ujung, dan cacat robek bagian badan.
2.      Kecacatan yang paling sering terjadi pada produk penutup karet mobil kijang adalah pada kecacatan pada bagian kepala.
3.      Penyebab utama kecacatan produk mobil kijang adalah temperatur dari mesin pres tidak stabil atau mesin sudah terlalu lama dan perlu diperbaharui.
4.      Kualitas produk selama 30 kali produksi berdasarkan peta kontrol n dan np adalah tidak ada data kecacatan yang keluar dari batas atas dan batas bawah.


Sabtu, 01 November 2014

tugas 2 metode penelitian



 Quality Control pada pembuatan karet penutup perusahaan sparepart mobil
1.1  Latar Belakang
Persaingan di dunia perindustrian semakin berkembang, setiap perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk terbaik guna memuaskan konsumen dan meraih keuntungan sebesar-besarnya.Guna memberikan hasil terbaik dari suatu perusahaan maka dibutuhkan pengawasan yang ketat agar produk yang diberikan adalah produk yang berkualitas.Salah satu cara untuk menjaga kualitas produk tetap optimal maka dilakukan quality control atau pengendalian kualitas terhadap hasil produk yang telah selesai diproduksi. Pengendalian kualitas ditujukan untuk memperkecil tingkat produk cacat atau tidak layak bahkan mentiadakannya. Pengendalian kualitas dilakukan dengan menggunakan beberapa tools yang sering disebut 7 old tools.
Perusahaan pembuatan sparepart mobil khususnya dalam pembuatan karet penutup busi mobil CV. Necis melakukan pengendalian kualitas terhadap produk yang mereka hasilkan dengan sangat ketat. Mereka melakukan pensortiran terhadap setiap karet yang dihasilkan dan mengumpulkan jenis cacat apa yang paling sering ditemukan dan berapa besar persentasenya, berikutnya merka melakukan penelitian guna mengetahui penyebab gagalnya produk yang dihasilkan. Namun mereka belum menggunakan tools yang dapat digunakan agar dapat mengetahui penyebab kecacatan dengan tepat, maka dari itu penulisan ini dilakukan agar kecacatan pada produk tersebut dapat diketahui dengan jelas.

1.2  Rumusan Masalah
Mengolah karet menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi memilki tingkat kesulitan jika tidak dilakukan dengan peralatan yang modern.Pengolahan dengan menggunakan mesin berskala home industry diperlukan keuletan dan keahlian tinggi.Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana mengurangi kegagalan dalam mengolah produk dan mengetahui penyebab kecacatan yang terjadi pada produk tersebut.

1.3  Batasan Masalah
Pembatasan ruang lingkum masalah dilakukan agar pengamtan yang dilakukan tepat pada tujuannya dan data yang diperoleh juga lebih akurat. Berikut adalah ruang lingkup masalah yang tealh dibatasi:
1.      Pengambilan data dilakukan di CV. Necis yang terletak di Bandung, Jawa Barat
2.      Pengambilan data dilakukan selama 1 hari
3.      Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dengan pemilik perusahaan ibu Wawan dan pengamatan langsung di tempat produksi
4.      Pengamatan dilakukan terhadap salah satu produk perusahaan yaitu karet penutup busi mobil kijang.

1.4  Tujuan Penelitian
Penulisan karya ilmiah ini memeiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai.Berikut adalah tujuan-tujuan penulisan karya ilmiah ini.
1.      Mengetahui jenis kecacatan pada produk karet penutup busi mobil kijang
2.      Mengetahui kecacatan yang paling sering terjadi pada produk penutup karet mobil kijang
3.      Mengetahui penyebab utama kecacatan produk mobil kijang
4.      Mengetahui kualitas produk selama 30 kali produksi berdasarkan peta kontrol n dan np

1.5  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
1.      Dapat memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi pada pembuatan karet.
2.      Memperbaiki setiap proses yang dapat menyebabkan kecacatan pada pembuatan karet.

1.6  Kerangka Pikir Penelitian

    pengumpulan data diawali dengan Penentuan dan pemilihan perusahaan di batasi terhadap perusahaan yang berskala home industry yaitu sebuah perusahaan pembuatan spare part mobil yang terletak di bandung jawa barat. Langkah berikunya adalah mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai pemilik sekaligus pengawas perusahaan serta pegawai yang bekerja pada bagian produksi dan finishing Apabila informasi yang telah didapatkan telah cukup maka dapat mengakhiri pengumpulan data dan dapat memulai pengolahan dat dengan menggunakan tools yang sudah ada.





Jumat, 10 Oktober 2014

Filsafat & Ilmu Pengetahuan




Filsafat & Ilmu Pengetahuan
 


Sering kita mendengar kata filsafat & Ilmu Pengetahuan, tetapi apa sih filsafat dan ilmu pengetahuan itu.
Dalam kesehariannya manusia melakukan sesuatu kegiatan dengan proses atau cara. Pernahkan kita sadari mengapa burung bisa terbang, buah bisa jatuh dari pohonnya, dll. Mungkin bagi sebagian orang pertanyaan-pertanyaan tersebut tidaklah terlalu penting, tetapi pernahkah kita sadari bahwa dari pertanyaan pertanyaan itulah sebuah penemuan besar terjadi.
Sebagai contoh Wright bersaudara adalah seorang bersaudara asal inggris. Pada suatu hari ia sedang bermain di suatu tempat. Kemudian pada saat bermain dia melihat burung yang terbang di awan. Sepintas dia berfikir apa yang menyebabkan burung itu dapat terbang. Bisakah dirinya (manusia) melakukan hal yang serupa seperti burung yang dapat terbang?. Akhirnya mereka membuat suatu ide bagaimana mereka bisa terbang. Seandainya ada suatu alat yang serupa burung yang bisa membuat/membantu manusia terbang mungkin ini akan menjadi hebat. Sampai pada titik itulah manusia mulai mencari pembenaran atau solusi dari masalah yang dia temukan. Akhirnya berdasarkan pemikiran wright bersaudara munculan ide dimana pesawat dibuat. Proses berfikir itulah yang dinamakan filsafat. Dari cerita diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa;
Filsafat adalah proses berfikir yang dilakukan manusia dalam mencari sebuah solusi dari setiap permasalahan.

Pernahkah kita berfikir tentang bangunan pada periode zaman kuno, seperti piramida? Bagaimana mungkin sebuah bangunan yang hanya terbuat dati batu yang tertumpuk bisa berbentuk rumit seperti itu? Hal inilah yang kemudian  memancing para ilmuan dari zaman dahulu hingga sekarang untuk mencari tahu bagaimana sebuah piramida bisa terbentuk.
Dimulai dari ilmuan archimedes yang menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral.  Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke 12 untuk mengembangkan “Teorema Rolle“. Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke 12, Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.  Pada abad ke 14, Madhava menjelaskan kasus khusus dari.. deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.

Pada zaman modern, penemuan terjadi di Jepang oleh Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
 Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.
Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton menamakannya “The science of fluxions“.
Kalkulus kini digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus.

Proses yang dimulai dari melihat dan disertai rasa ingin yang sangat membuat ilmu kalkulus lahir. Berawal dari archimedes sampai isaac newton dan leibniz ilmu itu terus berkembang. Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa;
”Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia”.
Lahirnya ilmu pengetahuan selalu didasari atas kebutuhan, ketidakpuasan sehingga manusia selalu ingin mencari tahu apa solusi yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Ilmu pengetahuan dibagi atas 3 yaitu teori, hukum dan postulat. Teori sifatnya masih bisa terbantahkan tetapi hukum bersifat tidak bisa terbantahkan. Seperti contoh hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat berubah bentuk.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
filsafat ilmu pengetahuan adalah proses pemikiran manusia yang dilandasi atas ketidakpuasan atas apa yang terjadi sehingga melahirkan satu bentuk solusi atau kepastian berupa suatu ilmu pengetahuan.

Saran:
Semoga kita generasi muda dapat memahami konsep berfikir filosofi dari filsuf-filsuf diatas. Saya sangat berharap dikemudian hari ada pemecahan masalah-masalah besar seperti banjir dan macet yang menjadi permasalahan besar di negeri indonesia ini. Bukan tidak mungkin melalui pengembangan teori dan penemuan ilmu pengetahuan dari filsuf filsuf terdahulu permasalahan tersebut dapat diatasi.
Terima kasih!.