Sabtu, 24 Januari 2015

TUGAS IV BAB III PROPOSAL PENELITIAN & METODE PENELITIAN


3.1    Flowchart Pengumpulan Data
         Pengumpulan data untuk menunjang penulisan karya ilmiah ini dilakukan dengan beberapa tahapan.Berikut adalah tahapan-tahapan guna mendapatkan data yang dibutuhkan yang disajikan dalam bentuk flowchart.

3.2    Penjelasan Flowchart Pengumpulan Data
         Pengumpulan data diawali dengan memikirkan sebuah perusahaan yang tepat dan tidak terlalu sulit untuk mendapatkan data. Penentuan dan pemilihan perusahaan di batasi terhadap perusahaan yang berskala home industry namun sudah cukup teroganisir, dan akhirnya ditententukan sebuah perusahaan pembuatan spare part mobil yang terletak di bandung jawa barat. Langkah beriktunya adalah mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk pengambilan data karena lokasi pengambilan yang cukup jauh dan hanya memiliki 1 hari pengambilan data, maka dipersiapkan peralatan seperti memepersiapkan pertanyaan-pertanyaan, menyiapkan alat pengambilan gambar seperti kamera ponsel, jika persiapkan telah selesai maka dapat memulai melakukan pengambilan data serta pengamatan langsung dilapangan.
            Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai pemilik sekaligus pengawas perusahaan serta pegawai yang bekerja pada bagian produksi dan finishing dan mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai kecacatan produk. Pengamatan dilapangan dilakukan untuk mengamati proses pencetakan bahan baku menjadi karet penutup busi mobil kijang dan proses finishing yaitu proses pengguntingan karet yang telah dicetak. Apabila informasi yang telah didapatkan telah cukup maka dapat mengakhiri pengumpulan data dan dapat memulai pengolahan data dengan menggunakan tools yang sudah ada.

3.3    Profil Perusahaan
         Perusahaan CV. Necis merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan spare part kendaraan bermotor dari karet. Perusahaan yang berlokasi di perumahan Gading Tutuka 1 Blok P no 4 RT 08 RW 13, Cingcing Soreang, Kabupaten bandung yang berdiri lebih dari 20 tahun. Perusahaan yang dikelola oleh Bapak Wawan dan Istrinya mengawali bisnis ini karena adanya motivasi bahwa mereka tidak boleh bergantung pada orang lain dan akhirnya karena keluarga dari istri pak wawan sudah menggeluti usaha pengolahan karet maka beliau mengikuti jejak keluarga dan membuka lapangan kerja baru. Perusahaan ini memiliki 3 orang karyawan.2 orang bertugas untuk mencetak karet dan 1 orang di bagian finishing. Perusahaan ini sudah memilki pelanggan tetap yang berasal dari berbagai toko penjual spare part mobil di Bandung. Perusahaan ini memiliki suplier tetap yaitu kaka dari istri pemilik perusahaan yang mempunyai kebun karet di garut jawa barat. Dalam 1 bulan perusahaan ini mampu menghasilkan lebih dari 4000 unit karet penutup busi mobil kijang dan lebih dari 5000 unit untuk produk karet yang lainnya seperti karet untuk transmisi gigi pada mobil, karet unutk pedal gas, dan masih banyak lagi. Pengendalian kualitas dilakukan oleh istri pemilik perusahaan yaitu ibu wawan yang mensortir produk mana yang layak dijual sedangkan bapak wawan bertugas untuk menjalin koneksi ke berbagai perusahaan.

3.4    Proses Pembuatan Produk Penutup Busi Mobil Kijang
         Pembuatan karet penutup busi mobil kijang dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan. Berikut adalah gambaran secara garis besar tahapan-tahapan tersebut dalam bentuk flowchart


Pembuatan karet penutup busi mobil diawali dengan mengambil bahan baku karet yang masih berbentuk gulungan kemudian kemudian dipotong-potong hingga menjadi beberapa lembar. Langkah berikutnya adalah mempersiapkan cetakan karet serta memanaskan mesin press yang menggunakan tenaga dari gas elpiji. Karet yang sudah terpotong menjadi beberapa lembar kemudian di tumpuk menjadi beberapa lembar untuk di masukan  kedalam cetakan Langkah berikutnya setelah bahan selesai disesuaikan dengan cetakan maka bahan ditutup oleh penutup cetakan kemudian dilakukan proses pengepressan menggunakan mesin press yang sudah dipanaskan terlebih dahulu selama 15 detik. Proses pencetakan dilakukan secara manual oleh pak aep dengan memutar tuas hingga kedua bagian cetakan menyatu. Setelah 15 detik kemudian cetakan dibuka dan diambil isinya menggunakan alat pelepas karet. Proses melepaskan karet merupakan proses yang tersulit karena pada proses ini jika tenaga kerja kurang berpengalaman maka karetnya akan susah dilepaskan dan akhirnya tidak layak jual.