Kamis, 30 April 2015

Langkah Penerapan dari ISO 14001

Sambutan ISO seri 14000 di Indonesia sangat baik, tak kurang dari 85 industri yang telah sukarela menerapkan SML (ISO 14001) dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Dari 85 industri tersebut, tercatat sudah 26 industri yang telah memperoleh sertifikat ISO 14001. Penerapan ISO 14001 adalah pendekatan sistem, jadi dengan menerapkan standard tersebut berarti kita memperbaiki sistem. Sertifikasi atas ISO 14001 mempunyai arti bahwa sistem manajemen lingkungan dari perusahaan diakses, dinilai atau dievaluasi, dan hasilnya telah memenuhi persayaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar SML ISO 14001. Terdapat tiga jenis sertifikasi, yaitu :
- Sertifikasi jenis I atau sertifikasi pihak ketiga
- Sertifikasi jenis II atau pernyataan diri 75
- Sertifikasi jenis III atau sertifikasi pihak kedua
Bila sertifikasi dilakukan oleh perusahaan atau lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan yang tidak berpihak atau yang disebut sebagai pihak ketiga yang diakreditasi oleh badan akreditasi nasional, audit yang akan dilakukan untuk semua komponen ISO 14000 mempunyai bobot yang paling besar. Sertifikasi pihak kedua terjadi apabila melibatkan pemasok yang terkait dengan kontrak. Dalam hal ini audit dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan produk atau jasa pemasok. Sertifikasi diri atau sertifikasi yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri memunyai bobot yang paling kecil; namun hal ini masih lebih bagus daripada tidak ada sertifikasi. Tidak peduli proses sertifikasi mana yang akan diambil, paling sedikit ada langkah yang benar.
Umumnya perusahaan memilih menggunakan pihak ketiga, dan dalam proses
sertifikasi langkah-langkah yang harus diambil adalah :
1. Perusahaan mempersiapkan diri untuk menerapkan SML yang diperlukan, yang mencakup antara lain tentang aspek, dampak, kebijakan, tujuan, sasaran dan program manajemen leingkungan, dan penerapan SML secara konsisten di perusahaan sesuai dengan dokumentasi SML yang telah dibuatnya.
2. Perusahaan mempersiapkan dokumen
3. Perusahaan memilih lembaga sertifikasi SML dan mengajukan permohonan untuk memperoleh sertifikasi
4. Lembaga sertifikasi melaksanakan penilaian awal yang diikuti audit/assesmen menyeluruh pada perusahaan
5. Perusahaan memperoleh sertifikat ISO 14001
6. Adanya surveilans oleh lembaga sertifkasi untuk melihat bagaimana perusahaan mempertahankan SML-nya.
Dalam sertifikasi ISO 14001, ada dua hal yang perlu dicatat:
1. Sertifikasi yang dilaksanakan harus berdasarkan masing-masing lokasi
pabrik.
2. Umumnya sertfikasi yang diberikan berlaku untuk jangka waktu dua atau tiga
tahun. Dalam perioda waktu itu, audit secara berkala dilakukan oleh lembaga
yang melakukan sertifikasi.
Dalam audit, hal yang sering ditemukan sebagai ketidaksesuaian sehingga belum
dapat diberikannya sertifikasi adalah :
a. Kurangnya komitmen, manajemen kurang memperhatikan kebijakannya

b. kurangnya bukti yang menguatkan bahwa SML menghasilkan tindakan menuju perlindungan lingkungan.

10 Contoh Perusahaan Yang Menerapkan ISO 14001

NO
Perusahaan
Alamat
Produksi
1
Matsushita gobel battery industry .
Kawasan industri gobel, jln teuku umar km 44, cikarang barat, bekasi 17520, jawa barat
battery
2
Century Batteries Indonesia, LTD
Jl. Raya Bekasi km 25, cakung, jakarta 13966
battery
3
PT. Enkei Indonesia
Bekasi International Industrial Estate Block C11 No.8 Lippo Cikarang, Bekasi 17550
Otomotif
4
PT. Komatsu Indonesia
Kawasan Industri MM 2100, Jl. Jawa Raya Blok JJ IV-2, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat 17530
Alat berat
5
PT. Astra Honda Motor
Jl. Raya Kalimantan Blok A1 Kawasan MM2011
Cikarang Barat, Bekasi

Sparepart
6
PT. Yamaha Motor Manufacturing
JL. Permata Raya I, Karawang International Industrial City Lot BB-1, Karawang, Jawa Barat 41361
Sparepart
7
PT. Asahi best base indonesia
MM2100 Industrial Town, Blok C-2, Cikarang Barat Bekasi 17520
Cable, Steel
8
PT. LG Electronic Indonesia
Desa Cikarah, kec, legok, kab. Tangerang, banten
Elektronik/ mesin
9
PT. Pupuk Kujang
Jl ahmad yani no 39, cikampek
fertilizer
10
PT. Martina Berto
Jl. Pulo kambing II no.11 kawasan industri pulogadung, jakarta timur
kosmetik

ISO 14001

Secara garis besar ISO 14001 dapat dikelompokan menjadi 5 tahap yaitu, kebijakan lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, dan tidakan pencegahan, kajian manajemen yang pelaksanaanya mengikuti siklus seperti digambarkan pada model ISO 14001.
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) atau Environmental Management System (EMS) merupakan dasar dari konsep 14000, yaitu suatu sistem untuk mencapai pengelolaan lingkungan yang baik. Konsep EMS berkembang dari British Standard, BS 7750, yang dikembangkan oleh British Standards Institution pada tahun 1992. 73 Selanjutnya, sesuai dengan perkembangan yang ada, maka pembahasan tentang EMS akan mengacu kepada skema EMS yang digambarkan oleh ISO seri 14000.
Adapun prinsip-prinsip dan elemen-elemen dalam menyusun suatu sistem
manajemen lingkungan mencakup hal-hal sebagai berikut :
- Commitment and Policy
- Planning
- Implementation
- Measurement and evaluation
- Review and Improvement
ISO 14000 menyebutkan bahwa pelaksanaan prinsip tersebut dalam menyusun suatu EMS harus ditempuh dengan membuat dan menset langkah langkah melalui elemen sebagai berikut:
1. COMMITMENT AND POLICY
- Top Management Commitment and Leadership
- Initial Environmental Review
- Environmental Policy
2. PLANNING
- Identification of Environmental Aspects and Evaluation of Associated
Environmental Impacts
- Legal Requirements
- Internal Performance Criteria
- Environmental Objectives and Targets
- Environmental Management Program
3. IMPLEMENTATION
- Ensure Capability
- Resource-Human, Physical, and Financial
- Environmental Management System Alignment and Integration
- Accountability and Responsibility
- Environmental Awareness and Motivation
- Knowledge, Skill and Training
- Support Action
- Communication and Reporting
- Environmental Management System Documentation
- Operational Control
- Emergency Preparedness and Response
4. MEASUREMENT AND EVALUATION
- Measure and Monitoring (Ongoing Performance)
- Corrective and Preventive Action
- Environmental Management System Records and Information Management
- Audit of the EMS
5. REVIEW AND IMPROVEMENT
- Review of EMS
- Continual Improvement
Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14000 adalah bagian dari keseluruihan sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, perencanaan kegiatan, pertanggungjawaban, praktek, tatalaksana, proses dan sumberdaya untuk pengembangan, penerapan, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan lingkungan. Sistem Manajemen Lingkungan (Sistem Pengelolaan Kualitas Lingkungan) menurut Undang undang No 23/1997 adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
Berdasarkan pengalaman dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan selama ini, dipandang perlu untuk menyusun suatu sistem pengelolaan lingkungan yang memberikan sarana lebih terstruktur bagi manajemen organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran pengelolaan lingkungannya. Sistem manajemen lingkungan meliputi segenap aspek fungsional manajemen untuk mengembangkan, mencapai, dan menjaga kebijakan dan tujuan organisasi dalam isu-isu lingkungan hidup. Sistem Manajemen Lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukan performansi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan peningkatan kinerja lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup dari Pemerintah. Dalam penerapannya, pengelolaan kualitas lingkungan harus mengacu pada suatu acuan yang dapat diterima secara nasional maupun nasional. Agar dapat diimplementasikan secara efektif, sistem ini harus mencakup beberapa elemen utama sebagai berikut :
Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen
lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya
Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan
peraturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan pencapaian dan
program pengelolaan lingkungan.
Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab,
training komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.
Perbaikan reguler dan tindakan perbaikan : mencakup pemantauan, pengukuran,
dan audit.
Kajian Manajemen : kajian tentang kesesuaian dan efektifitas sistem untuk
mencapai tujuan dan perubahan yang terjadi di luar organisasi.
Setiap organisasi, tanpa batasan bidang kegiatan, jenis kegiatan, dan status
organisasi, dapat mengimplementasikan Sistem Manajemen Lingkungan tersebut
untuk mencapai kinerja lingkungan yang lebih baik secara sistematis. Implementasi
tersebut bersifat sukarela dan berperan sebagai alat manajemen untuk mengelola
organisasi masing-masing.

MANFAAT PENERAPAN ISO 14001
Manfaat yang didapatkan suatu perusahaan dengan diterapkannya ISO 14001
adalah:
1. Perlindungan Lingkungan
SML 14001 memungkinkan manusia dan lingkungan hidup tetap eksis dengan kondisi yang baik
2. Manajemen Lingkungan yang lebih baik
Standar SML 14001 memberikan perusahaan kerangka menuju manajemen lingkungan yang lebih konsisten dan diandalkan.
3. Mempertinggi daya saing
Mempertinggi peluang untuk berusaha dan bersaing dalam pasar bebas dalam era globalisasi.
4. Menjamin ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
SML ISO 14001 menjamin perusahaan yang memilikinya memenuhi perundang undangan yang berlaku karena ada dokumen yang tertulis.
5. Penerapan sistem menajemen yang efektif
Standar ISO 14001 menanggung berbagai teknik manajemen yang baik, yang meliputi manajemen personel, akuntasi, pengendalian pemasok, pengendalian dokumen, dan lain-lain yang diperlukan
6. Pengurangan Biaya
Selain mempermudah jalan untuk memenuhi persyaratan konsumen tanpa harus repot memenuhinya kembali, juga dapat mengurangi pemakaian bahan kimia maupun limbah dan B3 yang harus diproses kembali. Seperti juga pada prinsip penerapan sistem mutu ISO 9000. yaitu lakukanlah secara benar dan baik pada kesempatan pertama.
7. Hubungan Masyarakat yang lebih baik
Sebagian terbesar prosedur yang ada pada ISO 14001 mensyaratkan tindakan yang proaktif. Setiap tindakan proaktif terhadap lingkungan ini akan meningkatkan citra perusahaan dalam hal lingkungan terhadap masyarakat.
8. Kepercayaan dan kepuasan langganan yang lebih baik
Terkait dengan hubungan mayarakat yang lebih baik adalah kepercayaan dan kepuasan langganan. Bila perusahaan telah memperoleh sertifikat ISO 14001, pelanggan akan lebih merasa aman karena adanya perlindungan lingkungan.