Filsafat & Ilmu Pengetahuan
Sering kita mendengar kata filsafat & Ilmu Pengetahuan,
tetapi apa sih filsafat dan ilmu pengetahuan itu.
Dalam kesehariannya manusia melakukan sesuatu kegiatan
dengan proses atau cara. Pernahkan kita sadari mengapa burung bisa terbang,
buah bisa jatuh dari pohonnya, dll. Mungkin bagi sebagian orang
pertanyaan-pertanyaan tersebut tidaklah terlalu penting, tetapi pernahkah kita
sadari bahwa dari pertanyaan pertanyaan itulah sebuah penemuan besar terjadi.
Sebagai contoh Wright bersaudara adalah seorang bersaudara
asal inggris. Pada suatu hari ia sedang bermain di suatu tempat. Kemudian pada
saat bermain dia melihat burung yang terbang di awan. Sepintas dia berfikir apa
yang menyebabkan burung itu dapat terbang. Bisakah dirinya (manusia) melakukan
hal yang serupa seperti burung yang dapat terbang?. Akhirnya mereka membuat
suatu ide bagaimana mereka bisa terbang. Seandainya ada suatu alat yang serupa
burung yang bisa membuat/membantu manusia terbang mungkin ini akan menjadi
hebat. Sampai pada titik itulah manusia mulai mencari pembenaran atau solusi
dari masalah yang dia temukan. Akhirnya berdasarkan pemikiran wright bersaudara
munculan ide dimana pesawat dibuat. Proses berfikir itulah yang dinamakan
filsafat. Dari cerita diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa;
Filsafat adalah proses
berfikir yang dilakukan manusia dalam mencari sebuah solusi dari setiap
permasalahan.
Pernahkah kita berfikir tentang bangunan pada periode zaman kuno, seperti piramida? Bagaimana mungkin sebuah bangunan yang hanya terbuat dati
batu yang tertumpuk bisa berbentuk rumit seperti itu? Hal inilah yang
kemudian memancing para ilmuan dari
zaman dahulu hingga sekarang untuk mencari tahu bagaimana sebuah piramida bisa
terbentuk.
Dimulai
dari ilmuan archimedes yang menciptakan heuristik yang
menyerupai kalkulus integral. Pada zaman
pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil tak terhingga pada
tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan
diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke 12 untuk
mengembangkan “Teorema Rolle“. Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak
Ibn al-Haytham menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil
jumlah pangkat empat, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus
umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus
integral. Pada abad ke 12, Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah
hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke 14, Madhava
menjelaskan kasus khusus dari.. deret Taylor, yang dituliskan dalam teks
Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan
terjadi di Jepang oleh Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John
Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory
membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke
bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak
digunakan sekarang.
Newton dan Leibniz
diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Leibniz yang
memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan
Newton menamakannya “The science of fluxions“.
Kalkulus kini digunakan di
setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis,
kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di
mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus.
Proses yang dimulai dari melihat dan disertai rasa ingin
yang sangat membuat ilmu kalkulus lahir. Berawal dari archimedes sampai isaac
newton dan leibniz ilmu itu terus berkembang. Dari cerita diatas dapat
disimpulkan bahwa;
”Ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia”.
Lahirnya ilmu pengetahuan selalu didasari atas kebutuhan,
ketidakpuasan sehingga manusia selalu ingin mencari tahu apa solusi yang mampu
memenuhi kebutuhan tersebut.
Ilmu pengetahuan dibagi atas 3 yaitu teori, hukum dan
postulat. Teori sifatnya masih bisa terbantahkan tetapi hukum bersifat tidak
bisa terbantahkan. Seperti contoh hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat berubah
bentuk.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
filsafat ilmu pengetahuan
adalah proses pemikiran manusia yang dilandasi atas ketidakpuasan atas apa yang
terjadi sehingga melahirkan satu bentuk solusi atau kepastian berupa suatu ilmu
pengetahuan.
Saran:
Semoga kita generasi muda dapat memahami
konsep berfikir filosofi dari filsuf-filsuf diatas. Saya sangat berharap
dikemudian hari ada pemecahan masalah-masalah besar seperti banjir dan macet
yang menjadi permasalahan besar di negeri indonesia ini. Bukan tidak mungkin
melalui pengembangan teori dan penemuan ilmu pengetahuan dari filsuf filsuf
terdahulu permasalahan tersebut dapat diatasi.
Terima kasih!.