A . pertentangan sosial dan integrasi masyarakat
1. perbedaan2 kepentingan, prasangka, deskriminasi &
etonosentris
Kepentingan
merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya
esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil
memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya
kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya
maupun bagi lingkungannya.
Oleh karena individu mengandung
arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek
pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan
individu dalam hal kepentingannya.
Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
1. kepentingan individu untuk memperoleh
kasih sayang
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan
yang sama
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi
dan posisi
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
6. kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan
di dalam kelompoknya
7. kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman
dan perlindungan diri
8. kepentingan individu untuk memperoleh
kemerdekaan diri.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan
yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat
berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi
merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini
disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Ketika
seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku,
antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik,
kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan
diskriminasi.
Diskriminasi
langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan
karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan
menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi
tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi
diskriminatif saat diterapkan di lapangan,Diskriminasi ditempat kerja.
Diskriminasi di
tempat kerja berarti mencegah seseorang memenuhi aspirasi profesional dan
pribadinya tanpa mengindahkan prestasi yang dimilikinya.Teori statistik
diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat mengontrol
produktivitas pekerja secara individual. Etnosentrisme cenderung memandang
rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan mengukur
budaya asing dengan budayanya sendiri. “ ( The Random House Dictionary ).
Etnosentrisme terjadi jika
masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan
kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya
menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme,
yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan
kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk
penilaian. Etnosentrisme membuat kebudayaan kita sebagai patokan untuk mengukur
baik-buruknya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan budaya kita.
Ini dinyatakaan dalam ungkapan : “orang-orang terpilih”, “progresif”, “ras yang
unggul”, dan sebagainya. Etnosentrisme akan terus marak apabila pemiliknya
tidak mampu melihat human encounter sebagai peluang untuk saling belajar dan
meningkatkan kecerdasan, yang selanjutnya bermuara pada prestasi
2. pertentangan sosial dalam masyarakat (contoh kasus)
Istilah konflik menurut Kamus Besar (KBBI) berarti percekcokan, perselisihan,
pertentangan. Menurut asal katanya, istilah ‘konflik’ berasal dari bahasa Latin
‘confligo’, yang berarti bertabrakan, bertubrukan, terbentur, bentrokan,
bertanding, berjuang, berselisih, atau berperang.
Dalam pustaka Sosiologi, banyak definisi mengenai konflik sosial. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a. Konflik sosial adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa, dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya terbatas. Pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh sumber-sumber yang diinginkan, tetapi juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka. (Lewis A. Coser)
b. Konflik sosial adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan. (Leopold von Wiese)
3. pengertian integritasi sosial.
Dalam pustaka Sosiologi, banyak definisi mengenai konflik sosial. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a. Konflik sosial adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa, dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya terbatas. Pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh sumber-sumber yang diinginkan, tetapi juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka. (Lewis A. Coser)
b. Konflik sosial adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan. (Leopold von Wiese)
3. pengertian integritasi sosial.
Integrasi
berasal dari bahasa inggris "integration" yang
berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai
sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang
memilki keserasian fungsi.
Definisi
lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi
memiliki 2 pengertian, yaitu :
·
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur
tertentu
Sedangkan
yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau
dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
4. contoh kasus integritasi sosial
Mantan Sekretaris Fraksi PDI-P, Jacobus
Majong Padang, mengaku miris atas terjadinya ketimpangan hukum yang kini sedang
dipertontonkan oleh pemerintahan SBY-Boediono. Politisi yang kerap disapa Kobu
ini berujar, kaum Marhaen—sebutan kaum proletar—kini seakan makin
diproklamasikan tertindas, belum merdeka.
"Yang dipertontonkan jelas sekali, perlakuan hukum yang tidak adil. Contoh konkret nenek Minah di Banyumas, Jawa Tengah. Dia dihukum 1,5 bulan karena mencuri 3 buah kakao di kebun. Meski sudah berusaha meminta maaf, aparat tetap menegakkan hukum. Dalih, menegakkan hukum adil bagi yang melanggar hukum," kata Kobu, Sabtu (21/11).
Menurut Kobu, aparat hukum dalam kasus hukum yang dihadapi Minah berusaha menegakkan hukum seakan demi keadilan. Hal ini seakan kontras dengan apa yang terjadi, baik terhadap dugaan penyuapan yang dilakukan Anggodo Widjojo, maupun kasus skandal aliran dana Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.
"Terkesan, aparat penegak hukum ingin menutupi adanya pencurian uang negara sebesar Rp 6,7 triliun di Bank Century. Keadilan sangat mahal di negeri ini.
"Yang dipertontonkan jelas sekali, perlakuan hukum yang tidak adil. Contoh konkret nenek Minah di Banyumas, Jawa Tengah. Dia dihukum 1,5 bulan karena mencuri 3 buah kakao di kebun. Meski sudah berusaha meminta maaf, aparat tetap menegakkan hukum. Dalih, menegakkan hukum adil bagi yang melanggar hukum," kata Kobu, Sabtu (21/11).
Menurut Kobu, aparat hukum dalam kasus hukum yang dihadapi Minah berusaha menegakkan hukum seakan demi keadilan. Hal ini seakan kontras dengan apa yang terjadi, baik terhadap dugaan penyuapan yang dilakukan Anggodo Widjojo, maupun kasus skandal aliran dana Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.
"Terkesan, aparat penegak hukum ingin menutupi adanya pencurian uang negara sebesar Rp 6,7 triliun di Bank Century. Keadilan sangat mahal di negeri ini.
B. ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan
1. pengertian ilmu pengetahuan
Ilmu, sains,
atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Segi-segi ini dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
3.
pengertian teknologi
Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan
sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan apitelah menaikkan
ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam
beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka.
3.
ciri2 fenomena teknik dalam masyarakat
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi
tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak
alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan
dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu
mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik
bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan
ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
4. ciri2 teknologi barat
1. Ontologis (Objek Formal Pengetahuan)
Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh
pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek
penelaahannya
2. Epistemologis
Epistemologis seperti diuraikan diatas hanyalah
merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun
menjadi tubuh pengetahuan.
3. Aksiologis
Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan
atau fungsi dari ilmu pengetahuan.Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai moral,
berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi sendiri.
1. Serba intensif dalam segala hal, seperti modal,
organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit
daripada dengan buruh itu sendiri.
2. Dalam struktur sosial, teknologi barat
bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3. Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah:
menganggap dirinya sebagai pusat yang lain.
5. pengertian kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah
mapan,dll.
6. ciri2 manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan
Kemiskinan bisa
dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut danKemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang
konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh
dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah
jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori
per hari untuk laki laki dewasa).
·
Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhanpangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang kebutuhan
sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang
lainnya.
·
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Gambaran tentang
ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan diluar profesi secara halal.
7.
fungsi kemiskinan
Fungsi kemiskinan
berdasarkan teori fungsionalis Davis ada beberapa fungsi :
Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial , membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
Fungsi sosial : Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
Fungsi cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
Fungsi politik : sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.
Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial , membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
Fungsi sosial : Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
Fungsi cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
Fungsi politik : sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.
c. agama dan masyarakat
1. fungsi agama dan
masyarakat
Agama merupakan
salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai
Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu agama bisa
digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya
sehari-hari. Namun, kalau dilihat dari secara kelompok atau masyarakat,
bagaimana kita memahami agama tersebut dalam kehidupan masyarakat?
Prof. Dr. H.
Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu kita memahami beberapa fungsi
agama dalam masyarakat, antara lain:
Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
Fungsi
Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat.
Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat
Fungsi
Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau
berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama,
semesta dan Allah.
Fungsi Kontrol
Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah
sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan
kemanusiaan.
Fungsi Pemupuk
Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka
persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar “Civil Society” Fungsi
Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau
kelompok menjadi kehidupan baru.
Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan
mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan
inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi.
Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi.
Fungsi agama
Agama dalam kehidupan masyarakat sangat penting, misalnya saja dalam
pembentukan individu seseorang. Fungsi agama dalam masyarakat adalah:
§ Fungsi agama di bidang sosial : dimana agama bisa membantu para
anggota-anggota masyarakat dalam kewajiban sosial.
§ Fungsi agama dalam keluarga : membentuk keluarga yang sakinah,
mawadah, warahmah.
§ Fungsi agama dalam sosialisasi: dapat membantu individu untuk menjadi lebih
baik diantara lingkungan masyarakat-masyarakat yang lain supaya dapat
berinteraksi dengan baik.
2. dimensi komitmen agama
Perkembangan iptek mempunyai konsekuensi penting bagi
agama.Sekulerisai cenderung mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman
keagamaan. Kebanyakan agama yang menerima nilai- nilai institusional baru
adalah agama – agama aliran semua aspek kehidupan.
Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
1. dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan
bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
2. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
3. Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
4. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
5. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.
2. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
3. Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
4. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
5. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.
3. sebutkan 5 tipe kaitan agama dgn masyarakat
- Masyarakat yang terbelakang
dan nilai-nilai sakral: Tipe ini menggambarkan sekelompok orang
yang menganut kepercayaan serta kelompok agama yang sama sehingga tipe ini
disebut sebagai tipe yang kecil, terisolasi dan terbelakang
- Masyarakat
pra-industri yang sedang berkembang: Tipe yang lebih baik dari tipe
sebelumnya. Terlihat dari berbagai macam acara atau upacara dalam
merayakan suatu acara keagamaan serta adanya perkembangan teknologi yang
mendominasi ketimbang tipe pertama serta jauh dari kesan terisolasi
- Masyarakat-masyarakat
industri sekular: Tipe ini mencirikan masyarakat industri yang semakin
tinggi dalam bidang teknologi sehingga watak masyarakat sekular menurut Roland Robertson (1984)
4. definisi pelembagaan agama
Pelembagaan
agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi
suatu kaum yang menganut agama.
Salah satu
lembaga agama adalah :
MUI berdiri sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama, cendekiawan
dan zu’ama yang datang dari berbagai penjuru tanah air, antara lain meliputi
dua puluh enam orang ulama yang mewakili 26 Provinsi
di Indonesia pada masa itu, 10 orang ulama yang merupakan unsur dari
ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu,NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti.
5. fungsi lembaga
agama
1.
Memberikan pedoman pada
anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah
laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan
masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
2.
Menjaga keutuhan masyarakat yang
bersangkutan
3.
Memberikan pengarahan kepada
masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan
masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
6. contoh kasus konflik tentang agama
yang ada dalam masyarakat
Konflik
bernuansa agama di (Jateng) pada
tahun ini meningkat. Sejak Januari hingga Agustus terjadi 25 kasus konflik
bernuansa agama, demikian ungkap Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA)
Semarang Tedi Kholiluddin.
Tedi
mengatakan, konflik bernuansa agama itu terdiri dari kasus intoleransi serta
kasus pelanggaran kebebasan agama.
Kasus
konflik bernuansa agama tahun ini seperti pengajian jemaah Majelis Tafsir
Alquran (MTA) di Kudus dibubarkan aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), penolakan
warga atas pembangunan Vihara di Salatiga, kasus penghentian pembangunan
sanggar Sapto Darmo di Rembang, serta penghentian pembangunan sanggar Ngesti
Ksampurnan di Sumowono Kabupaten Semarang.
Kesimpulan;
a. pertentangan sosial terjadi
karena banyak hal. Integritas adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi
dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih
tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing
b. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah seluruh usaha
sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. berfungsi
agar masyarakat indonesia dapat mengurangi angka kemiskinan
c. Pentingnya agama dalam
kehidupan bermasyarakat harus disadari. Seharusnya agama mampu menjadi aplikasi
untuk masyarakat.
Referensi;
Sumber:
kbr68h.com, elsaonline.com